5 Perjanjian Mengakhiri Perang Dunia I

Ayo baca artikel sebelumnya >> 2 Blok Dalam Perang Dunia I

Perang Dunia I dimulai sebagai hasil terbunuhnya Putra Mahkota Austria, Franz Ferdinand, di Sarajevo pada 28 Juni 1914. Konflik ini melibatkan dua blok utama, yaitu Blok Sekutu dan Blok Sentral.

Akhirnya, Blok Sekutu berhasil memenangkan Perang Dunia I. Perang berakhir dengan adanya lima perjanjian yang signifikan, yang merupakan hasil dari perang tersebut. Berikut adalah lima perjanjian yang ditandatangani hingga berakhirnya Perang Dunia I

1. Perjanjian Versailes
 
Perjanjian Versailles adalah salah satu perjanjian yang dihasilkan dari Perang Dunia I. 

Perjanjian ini melibatkan pihak Jerman dan Sekutu, dengan Jerman sebagai negara yang kuat dalam perang tersebut. 

Namun, setelah menghadapi pemberontakan komunis, Jerman semakin terdesak. Selain menghadapi serangan dari pihak Sekutu, Jerman juga harus menghadapi pemberontakan komunis.

Pada tahun 1918, Jerman akhirnya terpaksa menyerah kepada pihak Sekutu dan menandatangani Perjanjian Versailles di Istana Trianon pada tanggal 28 Juni 1919.

Suasana Perjanjian Versailes

Setelah berakhirnya Perang Dunia I, Jerman menghadapi sejumlah konsekuensi berat berdasarkan Perjanjian Versailles yang ditandatangani pada tahun 1919. Beberapa poin penting yang termasuk dalam perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Penyerahan Wilayah: Jerman harus menyerahkan daerah Elzas dan Lotharingen kepada Prancis. Daerah Eupen, Malmedy, dan Moresnet diserahkan kepada Belgia. Sementara itu, daerah Prusia Barat dan Posen diserahkan kepada Polandia. Danzig (sekarang Gdańsk) diserahkan kepada Liga Bangsa-Bangsa dan dijadikan kota merdeka.

  2. Kawasan Saar: Jerman menyerahkan wilayah Saar kepada Liga Bangsa-Bangsa untuk diperintah selama 15 tahun. Setelah itu, diadakan pemilihan umum untuk menentukan status wilayah Saar.

  3. Pembatasan Wilayah Jajahan: Jerman diwajibkan melepaskan semua wilayah jajahannya, yang termasuk di antaranya koloni di Afrika dan wilayah-wilayah di Pasifik.

  4. Pembatasan Militer: Jerman hanya diizinkan memiliki pasukan dengan jumlah maksimal 100.000 orang dan dilarang menerapkan wajib militer.

  5. Reparasi Perang: Jerman diharuskan membayar ganti rugi perang sebesar 132 miliar Mark kepada negara-negara Sekutu. Ganti rugi ini bertujuan untuk mengkompensasi kerugian perang yang diderita oleh negara-negara Sekutu.

  6. Pendudukan Sekutu: Wilayah Jerman di sebelah barat Sungai Rhein diduduki oleh pasukan Sekutu selama 15 tahun sebagai pengawasan terhadap pelaksanaan Perjanjian Versailles.

  7. Pengambilalihan Kapal Dagang: Semua kapal dagang Jerman diserahkan kepada negara Inggris.

Perjanjian Versailles memberikan dampak signifikan terhadap Jerman, baik secara politik maupun ekonomi, dan menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi perkembangan sejarah Jerman pada masa selanjutnya.

2. Perjanjian St. German
 
Perjanjian Saint-Germain adalah perjanjian yang ditandatangani antara Sekutu dan Austria. Perjanjian ini resmi ditandatangani pada tanggal 10 September 1919 sebagai hasil dari Perang Dunia I.

Perjanjian ini bertujuan untuk menetapkan ketentuan perdamaian dan pembagian wilayah setelah kekalahan Austria dalam perang.

Sebagai konsekuensi dari Perjanjian Saint-Germain, wilayah Austria kemudian terbagi menjadi tiga bagian. 

Katalog Lengkap Blog YOUSOSIAL

Austria tetap sebagai negara merdeka, sementara Hongaria dan Cekoslovakia menjadi negara terpisah. Pembagian ini dilakukan berdasarkan etnisitas dan sejarah wilayah-wilayah tersebut.

Suasana Perjanjian St. German

Selain itu, Perjanjian Saint-Germain juga mengatur sejumlah poin penting antara Austria dan Sekutu. 

Beberapa poin kesepakatan tersebut meliputi pembatasan kekuatan militer Austria, pembayaran ganti rugi perang, pengakuan kemerdekaan negara-negara baru yang terbentuk di wilayah Austria, serta perlindungan hak-hak minoritas etnis di Austria. 

Berikut poin-poin hasil perjanjian Saint-Germain:

  • Austria mengakui kemerdekaan Hungaria, Cekoslovakia, dan Polandia
  • Austria melepaskan daerah Tyrol, Istrie, dan sebagian daerah Sudenten
  • Austria harus melakukan Demiliterisasi
  • Daerah Montenegro, dan beberapa daerah Austria menjadi daerah Yugoslavia

Perjanjina St. German juga mengakhiri kerja sama antara Austria dengan Jerman. Hal ini dilakukan oleh pihak Sekutu untuk mencegah Austria dan Jerman membentuk kekuatan militer. 

Perjanjian Saint-Germain memiliki dampak signifikan terhadap politik dan perkembangan Austria pasca-Perang Dunia I. Perjanjian ini menandai berakhirnya kekaisaran Austro-Hongaria dan mengukuhkan kemerdekaan Austria sebagai negara yang berdaulat.


3. Perjanjian Neuilly
 
Bulgaria, sebagai pihak yang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I, menandatangani Perjanjian Neuilly. Perjanjian Neuilly ditandatangani pada tanggal 27 November 1919 antara Bulgaria dan Sekutu. 

Perjanjian ini merupakan bagian dari serangkaian perjanjian perdamaian yang ditetapkan setelah Perang Dunia I.

Salah satu aspek penting dari Perjanjian Neuilly adalah penyerahan wilayah pesisir Aegean (Aegia) dari Bulgaria kepada Yunani. Penyerahan ini mempengaruhi sejumlah pulau di Laut Aegea dan wilayah pesisir yang sebelumnya dikuasai oleh Bulgaria. 

Perjanjian ini juga memberlakukan pembatasan teritorial pada Bulgaria sebagai konsekuensi dari kekalahan mereka dalam perang.


Selain penyerahan wilayah, Perjanjian Neuilly juga mengatur pembayaran reparasi perang oleh Bulgaria kepada negara-negara Sekutu, pengurangan kekuatan militer Bulgaria, pengakuan kemerdekaan Yugoslavia dan Kepangeranan Albania, serta perlindungan hak-hak minoritas di Bulgaria.

Perjanjian Neuilly memiliki dampak yang signifikan terhadap Bulgaria sebagai hasil dari kekalahan mereka dalam Perang Dunia I. Ini adalah salah satu perjanjian perdamaian yang menetapkan kembali tatanan politik dan teritorial di Eropa setelah perang. 

4. Perjanjian Trianon

Perjanjian Trianon adalah perjanjian perdamaian yang ditandatangani antara Sekutu dan Kerajaan Hongaria setelah Perang Dunia I. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 4 Juni 1920 di Istana Trianon, Versailles, Prancis.

Perjanjian Trianon memiliki dampak yang signifikan terhadap wilayah dan politik Hongaria. Isi perjanjian ini meliputi:

  1. Pengurangan Wilayah: Hongaria kehilangan sebagian besar wilayahnya, sekitar dua pertiga wilayah sebelum perang. Wilayah-wilayah ini diberikan kepada negara-negara tetangga seperti Rumania, Cekoslowakia, Yugoslavia, dan Austria.

  2. Reparasi dan Pembatasan Militer: Hongaria diwajibkan membayar reparasi perang kepada negara-negara Sekutu. Selain itu, kekuatan militer Hongaria juga dibatasi dengan pembatasan jumlah personel dan persenjataan.

  3. Perlindungan Minoritas: Perjanjian Trianon menetapkan perlindungan hak-hak minoritas di wilayah-wilayah yang dulunya menjadi bagian dari Kerajaan Hongaria. Tujuannya adalah untuk memastikan hak-hak etnis dan kebudayaan minoritas di wilayah-wilayah tersebut.

Perjanjian Trianon memiliki konsekuensi politik dan ekonomi yang signifikan bagi Hongaria. Kehilangan wilayah yang luas dan pembatasan kekuatan militer berdampak pada stabilitas negara dan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat Hongaria.

Katalog Lengkap Blog YOUSOSIAL

5. Perjanjian Sevres

Perjanjian Sèvres adalah perjanjian perdamaian yang ditandatangani antara Sekutu dan Kekaisaran Utsmaniyah (Turki) setelah berakhirnya Perang Dunia I. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1920 di Sèvres, sebuah kota di Prancis.

Perjanjian Sèvres memiliki konsekuensi signifikan terhadap wilayah dan politik Turki. Beberapa poin utama dalam perjanjian ini meliputi:

  1. Pembagian Wilayah: Kekaisaran Utsmaniyah harus menerima sejumlah kehilangan wilayah yang signifikan. Beberapa wilayah tersebut termasuk wilayah-wilayah di Timur Tengah seperti Suriah, Lebanon, Palestina, dan Irak yang ditempati oleh militer Sekutu. Pemerintah nasionalis Turki, yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Atatürk, menolak perjanjian ini dan memulai perjuangan untuk mempertahankan wilayah-wilayah tersebut.

  2. Pengakuan Kemerdekaan: Perjanjian Sèvres juga mengakui kemerdekaan beberapa wilayah yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Utsmaniyah. Misalnya, Armenia diberikan kemerdekaan di wilayah-wilayah tertentu.

  3. Pembatasan Militer: Kekuatan militer Turki dihentikan dan dibatasi secara signifikan. Mereka hanya diizinkan untuk mempertahankan pasukan kecil yang bertugas menjaga keamanan dalam wilayah tertentu.

Namun, perjanjian ini akhirnya tidak diimplementasikan sepenuhnya karena adanya perlawanan dari pemerintah nasionalis Turki yang menolak isi perjanjian tersebut. Hal ini menyebabkan perjanjian tersebut direvisi dalam Perjanjian Ankara pada tahun 1921